Renungan 2 Raja Raja 18 1 12
Simpan ayat, baca di luar talian, tonton klip pengajaran, dan banyak lagi!
Save verses, read offline, watch teaching clips, and more!
NIV: "What are you doing here, Elijah?" (= Apa yang sedang engkau lakukan di sini Elia?).
Ay 9b,13b ini sekalipun lembut tetapi tetap merupakan teguran. Pertanyaan ini secara implicit juga menunjukkan bahwa Elia bisa lebih berguna di tempat lain.
Pulpit Commentary: "Wherever we are it behoves us to ask ourselves what business we have here. Everywhere our first business is to glorify God" (= Dimanapun kita berada kita perlu bertanya kepada diri kita sendiri apa yang kita lakukan di sini. Dimanapun, urusan pertama kita adalah memuliakan Allah) - hal 471. Bdk. 1Kor 10:31.
b. Ay 10,14 (NIV): "I have been very zealous for the LORD God Almighty" (= Aku telah sangat bersemangat untuk TUHAN Allah yang maha-kuasa).
Tuhan menanyakan apa yang sedang ia lakukan saat itu, tetapi Elia menjawab tentang apa yang ia lakukan dahulu. Banyak orang kristen yang kalau mendapat pertanyaan serupa, juga menjawab seperti Elia: Dulu aku guru sekolah minggu. Dulu aku majelis. Dsb.
Jawaban Elia dalam ay 10,14 itu sudah menunjukkan bahwa ia salah karena pada saat itu tidak melakukan apa-apa. Tetapi ada banyak jemaat / orang kristen yang bahkan menjawab seperti Elia saja tidak dapat, karena mereka tidak pernah melakukan pekerjaan / pelayanan apa-apa.
c. Ay 10,14: orang Israel meninggalkan perjanjianMu, meruntuhkan mezbah-mezbahMu dan membunuh nabi-nabiMu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.
Save verses, read offline, watch teaching clips, and more!
1After the death of Ahab, Moab rebelled against Israel.
2Ahaziah had fallen through the lattice in his upper chamber in Samaria, and lay injured; so he sent messengers, telling them, "Go, inquire of Baal-zebub, the god of Ekron, whether I shall recover from this injury."
3But the angel of the LORD said to Elijah the Tishbite, "Get up, go to meet the messengers of the king of Samaria, and say to them, ‘Is it because there is no God in Israel that you are going to inquire of Baal-zebub, the god of Ekron?’
4Now therefore thus says the LORD, ‘You shall not leave the bed to which you have gone, but you shall surely die.’" So Elijah went.
5The messengers returned to the king, who said to them, "Why have you returned?"
6They answered him, "There came a man to meet us, who said to us, ‘Go back to the king who sent you, and say to him: Thus says the LORD: Is it because there is no God in Israel that you are sending to inquire of Baal-zebub, the god of Ekron? Therefore you shall not leave the bed to which you have gone, but shall surely die.’"
7He said to them, "What sort of man was he who came to meet you and told you these things?"
8They answered him, "A hairy man, with a leather belt around his waist." He said, "It is Elijah the Tishbite."
9Then the king sent to him a captain of fifty with his fifty men. He went up to Elijah, who was sitting on the top of a hill, and said to him, "O man of God, the king says, ‘Come down.’"
10But Elijah answered the captain of fifty, "If I am a man of God, let fire come down from heaven and consume you and your fifty." Then fire came down from heaven, and consumed him and his fifty.
11Again the king sent to him another captain of fifty with his fifty. He went up and said to him, "O man of God, this is the king’s order: Come down quickly!"
12But Elijah answered them, "If I am a man of God, let fire come down from heaven and consume you and your fifty." Then the fire of God came down from heaven and consumed him and his fifty.
13Again the king sent the captain of a third fifty with his fifty. So the third captain of fifty went up, and came and fell on his knees before Elijah, and entreated him, "O man of God, please let my life, and the life of these fifty servants of yours, be precious in your sight.
14Look, fire came down from heaven and consumed the two former captains of fifty men with their fifties; but now let my life be precious in your sight."
15Then the angel of the LORD said to Elijah, "Go down with him; do not be afraid of him." So he set out and went down with him to the king,
16and said to him, "Thus says the LORD: Because you have sent messengers to inquire of Baal-zebub, the god of Ekron, —is it because there is no God in Israel to inquire of his word? —therefore you shall not leave the bed to which you have gone, but you shall surely die."
17So he died according to the word of the LORD that Elijah had spoken. His brother, Jehoram succeeded him as king in the second year of King Jehoram son of Jehoshaphat of Judah, because Ahaziah had no son.
18Now the rest of the acts of Ahaziah that he did, are they not written in the Book of the Annals of the Kings of Israel?
Ketika Ahab memberitahukan kepada Izebel
segala yang dilakukan Elia dan perihal Elia membunuh
semua nabi itu dengan pedang,
maka Izebel menyuruh seorang suruhan mengatakan kepada Elia: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi
dari pada itu, jika besok kira-kira pada waktu ini aku tidak membuat nyawamu sama seperti nyawa salah seorang dari mereka itu.
Maka takutlah ia, lalu bangkit dan pergi
menyelamatkan nyawanya
dan setelah sampai ke Bersyeba,
yang termasuk wilayah Yehuda, ia meninggalkan bujangnya di sana.
Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar.
Kemudian ia ingin mati, katanya: "Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku
sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku."
Sesudah itu ia berbaring dan tidur
di bawah pohon arar itu. Tetapi tiba-tiba seorang malaikat
serta berkata kepadanya: "Bangunlah, makanlah!"
Ketika ia melihat sekitarnya, maka pada sebelah kepalanya ada roti bakar, dan sebuah kendi berisi air. Lalu ia makan dan minum, kemudian berbaring pula.
Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: "Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu."
Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh
hari empat puluh malam
lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
Allah menyatakan diri di gunung Horeb
Di sana masuklah ia ke dalam sebuah gua
dan bermalam di situ. Maka firman TUHAN datang kepadanya, demikian: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?
Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya
bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu,
meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu
dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup
dan mereka ingin mencabut nyawaku."
Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung
itu di hadapan TUHAN!" Maka TUHAN lalu
besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan memecahkan
bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam gempa itu.
Dan sesudah gempa itu datanglah api.
Tetapi tidak ada TUHAN dalam api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa.
Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya
dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
Jawabnya: "Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup,
dan mereka ingin mencabut nyawaku."
Firman TUHAN kepadanya: "Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael
menjadi raja atas Aram.
Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi
menjadi raja atas Israel, dan Elisa
bin Safat, dari Abel-Mehola,
harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau
Maka siapa yang terluput dari pedang Hazael
akan dibunuh oleh Yehu; dan siapa yang terluput dari pedang Yehu
akan dibunuh oleh Elisa.
Tetapi Aku akan meninggalkan
tujuh ribu orang di Israel
, yakni semua orang yang tidak sujud menyembah Baal dan yang mulutnya tidak mencium
Hari tua Daud dan soal penggantinya
Raja Daud telah tua dan lanjut umurnya, dan biarpun ia diselimuti, badannya tetap dingin.
Lalu para pegawainya berkata kepadanya: "Hendaklah dicari bagi tuanku raja seorang perawan yang muda, untuk melayani dan merawat raja; biarlah ia berbaring di pangkuanmu, sehingga badan tuanku raja menjadi panas."
Maka di seluruh daerah Israel dicarilah seorang gadis yang cantik, dan didapatlah Abisag,
lalu dibawa kepada raja.
Gadis itu amat cantik, dan ia menjadi perawat raja dan melayani dia, tetapi raja tidak bersetubuh dengan dia.
anak Hagit, meninggikan diri dengan berkata: "Aku ini mau menjadi raja." Ia melengkapi dirinya dengan kereta-kereta
dan orang-orang berkuda serta lima puluh orang yang berlari di depannya.
Selama hidup Adonia ayahnya belum pernah menegor
dia dengan ucapan: "Mengapa engkau berbuat begitu?" Iapun sangat elok perawakannya dan dia adalah anak pertama sesudah Absalom.
Maka berundinglah ia dengan Yoab,
anak Zeruya dan dengan imam Abyatar
dan mereka menjadi pengikut dan pembantu Adonia.
bin Yoyada dan nabi Natan
dan Rei dan para pahlawan
Daud tidak memihak kepada Adonia.
Sesudah itu Adonia mempersembahkan domba, lembu dan ternak gemukan sebagai korban dekat batu Zohelet yang ada di samping En-Rogel,
lalu mengundang semua saudaranya, anak-anak raja,
dan semua orang Yehuda, pegawai-pegawai raja;
tetapi nabi Natan dan Benaya dan para pahlawan dan Salomo,
adiknya, tidak diundangnya.
Lalu berkatalah Natan kepada Batsyeba,
ibu Salomo: "Tidakkah engkau mendengar, bahwa Adonia
anak Hagit, telah menjadi raja, sedang tuan kita Daud tidak mengetahuinya?
Karena itu, baiklah kuberi nasihat
kepadamu, supaya engkau dapat menyelamatkan nyawamu dan nyawa anakmu Salomo.
Pergilah masuk menghadap raja Daud dan katakan kepadanya: Bukankah tuanku sendiri, ya rajaku, telah bersumpah
kepada hambamu ini: Anakmu Salomo, akan menjadi raja sesudah aku dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku? Mengapakah sekarang Adonia menjadi raja?
Dan selagi engkau berbicara di sana dengan raja, akupun akan masuk pula dan menyokong perkataanmu itu."
Jadi masuklah Batsyeba menghadap raja ke dalam kamarnya. Waktu itu raja sudah sangat tua dan Abisag,
gadis Sunem itu, melayani raja.
Lalu Batsyeba berlutut dan sujud menyembah kepada raja. Raja bertanya: "Ada yang kauingini?"
Lalu perempuan itu berkata kepadanya: "Tuanku sendiri telah bersumpah
demi TUHAN, Allahmu, kepada hambamu ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan ia akan duduk di atas takhtaku.
Tetapi sekarang, lihatlah, Adonia telah menjadi raja, sedang tuanku raja sendiri tidak mengetahuinya.
banyak lembu, ternak gemukan dan domba, dan telah mengundang semua anak raja dan imam Abyatar dan Yoab, panglima itu, tetapi hambamu Salomo tidak diundangnya.
Dan kepadamulah, ya tuanku raja, tertuju mata seluruh orang Israel, supaya engkau memberitahukan kepada mereka siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku.
Nanti aku ini dan anakku Salomo dituduh bersalah segera sesudah tuanku raja mendapat perhentian
bersama-sama dengan nenek moyangnya."
Selagi Batsyeba berbicara dengan raja, datanglah nabi Natan.
Diberitahukan kepada raja: "Itu ada nabi Natan." Masuklah ia menghadap raja, lalu sujud menyembah kepada raja dengan mukanya sampai ke tanah.
Natan berkata: "Ya tuanku raja, tuanku sendirilah rupa-rupanya yang telah berkata: Adonia akan menjadi raja sesudah aku dan ia akan duduk di atas takhtaku!
Sebab pada hari ini ia telah menyembelih banyak lembu, ternak gemukan dan domba; ia mengundang semua anak raja, para panglima dan imam Abyatar, dan sesungguhnya mereka sedang makan minum di depannya sambil berseru: Hidup raja Adonia!
Tetapi hambamu ini, dan imam Zadok dan Benaya bin Yoyada dan hambamu Salomo tidak diundangnya.
Jika hal ini terjadi dari pihak tuanku raja, maka engkau tidak memberitahu hamba-hambamu ini, siapa yang akan duduk di atas takhta tuanku raja sesudah tuanku."
Salomo diurapi menjadi raja
Lalu raja Daud menjawab, katanya: "Panggillah Batsyeba." Perempuan itu masuk menghadap raja dan berdiri di depannya.
Lalu raja bersumpah dan berkata: "Demi TUHAN yang hidup, yang telah membebaskan nyawaku dari segala kesesakan,
pada hari ini aku akan melaksanakan apa yang kujanjikan kepadamu demi TUHAN, Allah Israel, dengan sumpah
ini: Anakmu Salomo akan menjadi raja sesudah aku, dan dialah yang akan duduk di atas takhtaku menggantikan aku."
Lalu Batsyeba berlutut dengan mukanya sampai ke tanah; ia sujud menyembah kepada raja dan berkata: "Hidup tuanku raja Daud untuk selama-lamanya!"
Lagi kata raja Daud: "Panggillah imam Zadok,
nabi Natan dan Benaya bin Yoyada." Mereka masuk menghadap raja,
dan raja berkata kepada mereka: "Bawalah para pegawai tuanmu ini, naikkan anakku Salomo ke atas bagal betina
kendaraanku sendiri, dan bawa dia ke Gihon.
Imam Zadok dan nabi Natan harus mengurapi
dia di sana menjadi raja atas Israel; kemudian kamu meniup sangkakala
dan berseru: Hidup raja Salomo!
Sesudah itu kamu berjalan pulang dengan mengiring dia; lalu ia akan masuk dan duduk di atas takhtaku, sebab dialah yang harus naik takhta menggantikan aku, dan dialah yang kutunjuk menjadi raja atas Israel dan Yehuda."
Lalu Benaya bin Yoyada menjawab raja: "Amin! Demikianlah kiranya firman TUHAN, Allah tuanku raja!
Seperti TUHAN menyertai tuanku raja, demikianlah kiranya Ia menyertai
Salomo; semoga Ia membuat takhta Salomo lebih agung
dari takhta tuanku raja Daud."
Lalu pergilah imam Zadok,
nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti
dan orang Pleti, mereka menaikkan Salomo ke atas bagal betina raja Daud dan membawanya ke Gihon.
Imam Zadok telah membawa tabung tanduk berisi minyak
lalu diurapinya Salomo. Kemudian sangkakala ditiup,
dan seluruh rakyat berseru:
Sesudah itu seluruh rakyat berjalan di belakangnya sambil membunyikan suling
dan sambil bersukaria ramai-ramai, sampai seakan-akan bumi terbelah oleh suara mereka.
Hal itu kedengaran kepada Adonia dan kepada semua undangan yang bersama-sama dengan dia, ketika mereka baru habis makan. Ketika Yoab mendengar bunyi sangkakala itu, ia berkata: "Apakah sebabnya kota
Selagi ia berbicara, datanglah Yonatan
anak imam Abyatar. Lalu Adonia berkata: "Masuklah, sebab engkau seorang kesatria dan tentulah engkau membawa kabar
Tetapi Yonatan menjawab Adonia: "Tidak! Tuan kita raja Daud telah mengangkat Salomo menjadi raja.
Raja telah menyuruh supaya imam Zadok, dan nabi Natan dan Benaya bin Yoyada, dengan orang Kreti dan orang Pleti, menyertai Salomo dan mereka menaikkan dia ke atas bagal betina raja.
Imam Zadok, dan nabi Natan mengurapi dia di Gihon menjadi raja, dan dari sana mereka sudah pulang dengan bersukaria, sehingga kota menjadi ribut,
itulah bunyi yang kamu dengar tadi.
Salomo sekarang duduk
di atas takhta kerajaan;
juga pegawai-pegawai raja telah datang mengucap selamat kepada tuan kita raja Daud, dengan berkata: Kiranya Allahmu membuat nama Salomo lebih masyhur dari pada namamu dan takhtanya lebih agung
dari pada takhtamu. Dan rajapun telah sujud menyembah di atas tempat tidurnya,
dan beginilah katanya: Terpujilah TUHAN, Allah Israel, yang pada hari ini telah memberi seorang duduk
di atas takhtaku yang aku sendiri masih boleh saksikan."
Maka semua undangan Adonia itu terkejut, lalu bangkit dan masing-masing pergi menurut jalannya.
Takutlah Adonia kepada Salomo, sebab itu ia segera pergi memegang tanduk-tanduk
Lalu diberitahukanlah kepada Salomo: "Ternyata Adonia takut kepada raja Salomo, dan ia telah memegang tanduk-tanduk mezbah, serta berkata: Biarlah raja Salomo lebih dahulu bersumpah mengenai aku, bahwa ia takkan membunuh hambanya ini dengan pedang."
Lalu kata Salomo: "Jika ia berlaku sebagai kesatria, maka sehelai rambutpun
dari kepalanya tidak akan jatuh ke bumi, tetapi jika ternyata ia bermaksud jahat, haruslah ia dibunuh."
Dan raja Salomo menyuruh orang menjemput dia dari mezbah itu. Ketika ia masuk, sujudlah ia menyembah kepada raja Salomo, lalu Salomo berkata kepadanya: "Pergilah ke rumahmu."
2 Ahazia, pergi kepada Baal-Zebub, mendapat hukuman dari Elia.
5 Dua kali Elia mendatangkan api dari langit pada utusan Ahazia yang hendak menangkapnya.
13 Dia mengasihani perwira ketiga, dan didorong oleh seorang malaikat, memberitahukan kematian raja.
17 Yoram menggantikan Ahazia.
Nabi Elia memberitahukan kematian Ahazia
Sesudah Ahab mati, maka memberontaklah Moab
Pada suatu hari jatuhlah Ahazia dari kisi-kisi kamar atasnya yang ada di Samaria, lalu menjadi sakit. Kemudian dikirimnyalah utusan-utusan
dengan pesan: "Pergilah, mintalah petunjuk kepada Baal-Zebub,
apakah aku akan sembuh
Tetapi berfirmanlah Malaikat
orang Tisbe itu: "Bangunlah, berangkatlah menemui utusan-utusan raja Samaria dan katakan kepada mereka: Apakah tidak ada Allah di Israel,
sehingga kamu ini pergi untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron?
Sebab itu beginilah firman TUHAN: Engkau tidak akan bangun
lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati." Lalu pergilah Elia.
Sesudah utusan-utusan itu kembali kepada raja, berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu kembali?"
Jawab mereka kepadanya: "Ada seorang datang menemui kami dan berkata kepada kami: Pergilah, kembalilah kepada raja yang telah menyuruh kamu, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Apakah tidak ada Allah di Israel, sehingga engkau menyuruh meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron? Sebab itu engkau tidak akan bangun
lagi dari tempat tidur di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati."
Lalu bertanyalah ia kepada mereka: "Bagaimanakah rupa orang yang telah datang menemui kamu itu dan yang mengatakan perkataan ini kepadamu?"
Jawab mereka kepadanya: "Seorang yang memakai pakaian bulu
dan ikat pinggang kulit terikat pada pinggangnya." Maka berkatalah ia: "Itu Elia, orang Tisbe!"
Sesudah itu disuruhnyalah
kepada Elia seorang perwira
dengan kelima puluh anak buahnya. Orang itu naik menjumpai Elia yang sedang duduk di atas puncak bukit. Berkatalah orang itu kepadanya: "Hai abdi Allah, raja bertitah: Turunlah!"
Tetapi Elia menjawab, katanya kepada perwira itu: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit
memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu." Maka turunlah api
dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya.
Kemudian raja menyuruh pula kepadanya seorang perwira yang lain dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu orang itu berkata kepada Elia: "Hai abdi Allah, beginilah titah raja: Segeralah turun!"
Tetapi Elia menjawab mereka: "Kalau benar aku abdi Allah, biarlah turun api dari langit memakan engkau habis dengan kelima puluh anak buahmu!" Maka turunlah api Allah dari langit memakan dia habis dengan kelima puluh anak buahnya.
Kemudian raja menyuruh pula seorang perwira yang ketiga dengan kelima puluh anak buahnya. Lalu naiklah perwira yang ketiga itu dan sesudah sampai, berlututlah ia di depan Elia, serta memohon belas kasihan kepadanya, katanya: "Ya abdi Allah, biarlah kiranya nyawaku
dan nyawa kelima puluh orang hamba-hambamu ini berharga di matamu.
Bukankah api sudah turun dari langit memakan habis kedua perwira yang dahulu dengan kelima puluh anak buah mereka? Tetapi sekarang biarlah nyawaku berharga di matamu."
Maka berfirmanlah Malaikat
TUHAN kepada Elia: "Turunlah bersama-sama dia, janganlah takut
kepadanya!" Lalu bangunlah Elia dan turun bersama-sama dia menghadap raja.
Berkatalah Elia kepada raja: "Beginilah firman TUHAN: Oleh karena engkau telah mengirim utusan-utusan
untuk meminta petunjuk kepada Baal-Zebub, allah di Ekron, seolah-olah tidak ada Allah di Israel untuk ditanyakan firman-Nya, maka sebab itu engkau tidak akan bangun
lagi dari tempat tidur, di mana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati."
raja sesuai dengan firman TUHAN yang dikatakan oleh Elia. Maka Yoram
menjadi raja menggantikan dia dalam tahun kedua zaman Yoram bin Yosafat, raja Yehuda, sebab Ahazia tidak mempunyai anak laki-laki.
Selebihnya dari riwayat Ahazia, apa yang dilakukannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?
Maka berfirmanlah Malaikat p TUHAN kepada Elia: "Turunlah bersama-sama dia, janganlah takut q kepadanya!" Lalu bangunlah Elia dan turun bersama-sama dia menghadap raja.
Malaikat TUHAN berbicara kepada Elia “Turunlah bersamanya dan jangan takut terhadapnya.” Jadi, Elia bangkit dan turun bersamanya untuk menghadap raja.
Maka pada ketika itu kata malaekat Tuhan kepada Elia: Turunlah engkau sertanya, jangan takut akan dia. Maka bangkitlah Elia berdiri lalu turun sertanya pergi mendapatkan baginda.
Pada saat itu juga berkatalah malaikat TUHAN kepada Elia, "Jangan takut! Ikutlah dia turun dari bukit ini." Karena itu pergilah Elia bersama perwira itu kepada raja.
Saat itu juga malaikat berkata kepada Elia, “Pergilah bersama dia. Jangan takut.” Maka Elia berdiri dan ikut bersama perwira itu menghadap raja.
Dan berkatalah Malaikat kepada Elia, "Turunlah bersama dia! Jangan takut kepadanya!" Lalu Elia bangkit dan turun bersamanya menghadap raja.
Bersabdalah Malaikat ALLAH kepada Ilyas, "Turunlah bersamanya. Jangan takut kepadanya." Ilyas pun segera turun bersamanya menghadap raja.
Bersabdalah malaikat TUHAN kepada Elia, “Turunlah bersama-samanya. Jangan takut kepadanya.” Elia pun segera turun bersama-samanya menghadap raja.